London - Striker Chelsea, Didier Drogba, tidak ingin
mengulangi memori kelam yang pernah dialaminya pada final Liga Champions
2007-08. Penyerang asal Pantai Gading itu mengaku kapok dan berjanji
tak akan mengulanginya lagi saat bertemu Bayern Muenchen.
Musim ini, Drogba kembali membawa Chelsea ke final Liga Champions. Pada partai puncak di Stadion Allianz Arena, Jerman, 19 Mei nanti, The Blues akan menghadapi Bayern Muenchen. Chelsea lolos setelah menyingkirkan Barcelona dengan agregat 3-2.
Menghadapi laga krusial ini, Drogba berjanji akan mengontrol emosinya. Dia tidak ingin tindakan emosionalnya justru akan merugikan timnya seperti yang pernah dialaminya di final 2007-08. Saat itu, Drogba diusir wasit karena menampar bek Manchester United, Nemanja Vidic.
"Saya pikir setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua," kata Drogba, seperti yang dikutip Times of India. "Saya tidak tahu apakah itu salah saya, namun saya sudah membayar apa yang telah saya lakukan dengan gagal juara dan banyak kritikan setelah itu," lanjutnya.
Di final Liga Champions 2007-08 lalu, Chelsea memang berhadapan dengan Manchester United. Pertandingan berjalan imbang 1-1 hingga 120 menit. Dalam laga ini, MU unggul lebih dulu lewat gol Cristiano Ronaldo sebelum akhirnya dibalas oleh Frank Lampard.
Di babak II masa perpanjangan waktu, Chelsea harus bermain dengan 10 pemain setelah Drogba diganjar kartu merah oleh wasit. Drogba diusir setelah menampar Vidic tepat di hadapan wasit. Chelsea akhirnya menyerah lewat drama adu penalti dengan skor 6-5.
"Inilah sepak bola, dan saya mengerti itu. Kejadian itu membantu saya untuk lebih dewasa lagi," beber Drogba. (ren)
Musim ini, Drogba kembali membawa Chelsea ke final Liga Champions. Pada partai puncak di Stadion Allianz Arena, Jerman, 19 Mei nanti, The Blues akan menghadapi Bayern Muenchen. Chelsea lolos setelah menyingkirkan Barcelona dengan agregat 3-2.
Menghadapi laga krusial ini, Drogba berjanji akan mengontrol emosinya. Dia tidak ingin tindakan emosionalnya justru akan merugikan timnya seperti yang pernah dialaminya di final 2007-08. Saat itu, Drogba diusir wasit karena menampar bek Manchester United, Nemanja Vidic.
"Saya pikir setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua," kata Drogba, seperti yang dikutip Times of India. "Saya tidak tahu apakah itu salah saya, namun saya sudah membayar apa yang telah saya lakukan dengan gagal juara dan banyak kritikan setelah itu," lanjutnya.
Di final Liga Champions 2007-08 lalu, Chelsea memang berhadapan dengan Manchester United. Pertandingan berjalan imbang 1-1 hingga 120 menit. Dalam laga ini, MU unggul lebih dulu lewat gol Cristiano Ronaldo sebelum akhirnya dibalas oleh Frank Lampard.
Di babak II masa perpanjangan waktu, Chelsea harus bermain dengan 10 pemain setelah Drogba diganjar kartu merah oleh wasit. Drogba diusir setelah menampar Vidic tepat di hadapan wasit. Chelsea akhirnya menyerah lewat drama adu penalti dengan skor 6-5.
"Inilah sepak bola, dan saya mengerti itu. Kejadian itu membantu saya untuk lebih dewasa lagi," beber Drogba. (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar